Hua ha ha ha ha. Ketemu lagi sama saya friends. Salam bahagia. Note ini adalah penggalan cerita yang tadinya mau saya sampaikan dulu dalam note 10 seri berjudul Kebatinan Modern tapi gak jadi. Di sini saya akan menceritakan beberapa kisah yang saya alami dalam satu minggu. Dua kisah ajaib ini terjadi di kota Cirebon, Jawa Barat. Pasca saya tidak diterima Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN) tahun 1997 saya sempat kuliah Diploma Dua Jurusan Pemrograman Komputer dan Perbankan. Mengisi waktu luang sambil menunggu kesempatan ikut UMPTN periode berikutnya. Wah ternyata banyak yang saya dapatkan di kota itu. Saya bisa main gitar belajarnya juga di kota itu. He he he. Ok, kembali ke topik, begini ceritanya.
.
Akhir tahun 1997 pasca UMPTN saya kost di kompleks Keraton Cirebon dimana keluarga kost saya itu masih berdarah “ningrat”. Anggota keluarganya “sakti-sakti” loh. Sebenarnya pas kost di situ banyak cerita yang enggak masuk akal. Tapi saya ceritanya lain kali di note yang lain ya he he he. Nah awal tahun 1998 kost saya pindah ke Jalan Kesambi Cirebon. Persis pinggir jalan utama. Kenapa saya pindah? Karena lembaga pendidikan tempat saya menempuh studi D2 pindah ke daerah situ. Jadi untuk mengirit biaya transportasi saya nyari kost yang deket. Nah kost saya ini unik. Antara cowok dan cewek di campur. Kamar cewek di lantai atas, dan kamar cowok di lantai bawah. Nah yang buat cowok cuman satu kamar. Kamarnya besar sekali sehingga bisa buat 3 orang. Sementara kamar cewek ada 3 di atas, ada 6 orang yang kost, masing-masing isi 2 orang. Saya satu kamar dengan dua teman saya yaitu Heriyanto dan Atid Heri Wibadi. Kedua teman saya itu asli Jawa Barat. Keduanya dari Tasikmalaya kalo gak salah.
.
.
Singkat cerita, pada suatu dini hari sekitar jam setengah 2 dini hari saya wirid di kamar. Sementara dua teman saya tidur di kasurnya masing-masing. Saya wirid sambil memejamkan mata dan menikmati prosesnya enggak kerasa udah berapa menit berlalu. Nah lagi asyik-asyiknya wiridan itu tiba-tiba saya melihat ada sinar yang saaangat terang dan menyilaukan. Yang bikin bingung adalah keadaan mata saya waktu itu terpejam. Saya melihat sinar itu datang dari langit, melesat dengan kecepatan tinggi dan jatuh di belakang area rumah kost saya. Kamar saya waktu itu di bagian belakang rumah. Nah di belakang rumah kost itu ada area halaman dan terdapat beberapa kandang yang dihuni ayam-ayam peliharaan ibu kost saya. Sontak saya membuka mata saya. Dan ketika saya membuka mata saya berdiri dan menegok ke arah jendela kamar yang ada celah-celahnya. Saya masih bisa melihat sinar meyilaukan itu sesaat lalu hilang. Dan sinar itu menghilang ayam-ayam di belakang rumah banyak yang berkokok. Ribut sekali pokoknya.
.
Saya kemudian menyalakan lampu kamar dan membangunkan kedua teman saya. “Ada apa rif?” kata mereka. Saya bilang saya lihat sinar menyilaukan sekali tadi di luar jendela. “Ah masak, tu gelap kok gak ada apa-apa?”. Kami buka jendela kamar kami dan benar, tidak ada apa-apa. Gelap gulita. Saya bilang kepada teman saya, “itu ayam-ayam pada berisik. Itu tadi mulainya setelah ada sinar tadi”. “Ah itu mah biasa ajaaa” kata kedua teman saya, lalu mereka tidur lagi. Saya masih belum bisa tidur. Saya memandang ke luar jendela. Jelas tadi saya melihat ada cahaya kok, apa saya menghayal yaa?” Setelah beberapa saat saya tutup jendela. Saya letakkan tasbih yang sedari tadi lupa saya bawa terus. Saya tidak melanjutkan wiridan saya. Saya bisa tidur juga akhirnya.
.
Keesokan harinya saat kami bertiga ada di kamar kami mendengar pengumuman dari loudspekar masjid terdekat di belakang rumah kost. Diumumkan bahwa telah meninggal si A tadi tadi pagi pukul 3 dinihari. O my god!! Kedua teman saya yang tadinya tidak percaya berkata, “Jangan-jangan yang kamu lihat tadi pagi adalah malaikat maut?!” … I don’t know guys …
.
Bersambung ke bagian 2 …
.
.
Salam Takjub dan Terpesona
ARIF RH | The Happiness Consultant
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.