Pemesanan Buku & Kaos

0852-2742-7995

Telp, SMS & WA

Info & Jadwal Training

0821-3699-7197

Telp, SMS & WA

 

Berkelahi Tanpa Saling Menyentuh Secara Fisik – Kisah Di Kost Jalan Kesambi Cirebon Bagian 2

Jumpa lagi friends. Maaf kemarin selama 2 mingguan saya wara-wiri antar kota antar propinsi dan antar pulau, jadi baru sempat nulis lanjutannya. Oke langsung saja. Kisah yang saya tulis kali ini terjadi masih di tempat yang sama. Namun ceritanya sama sekali tidak berhubungan dengan cerita saya yang di bagian satu tentang malaikat maut itu. Kisah ini juga benar-benar nyata terjadi. Inilah pertama kalinya saya terlibat secara langsung dalam proses menyembuhkan orang kesurupan melalui proses awal “bekelahi” dulu dengan wanita yang kesurupan he he. Uniknya gaya berkelahi kami ini tanpa saling menyentuh fisik disaksikan oleh teman-teman kost. Hmmmm, penasaran kaaan? Lanjuuut gan!

 .

Selepas dari kejadian yang soal saya melihat cahaya dan banyak kejadian kematian di note bagian 1 itu, rekan satu kamar saya jadi hormat sekali sama saya. Waktu itu saya masih maniak merokok dan ngopi. Eh sama mereka kadang dibeliin rokok dan dibikinin kopi, qiqiqiqiqiqi. Enak juga yah dianggap orang sakti wakakakak. Wah tapi lama kelamaan jadi gak enak sendiri. “Udah ah biasa aja kayak dulu, saya ini bukan orang sakti, yang kemaren itu kebetulan”, begitu kata saya.

 .

kesurupan

.

Nah, suatu sore sekitar jam setengah 5 sore saya dan kedua rekan saya sedang asyik ngobrol dan main gitar di kamar. Tiba-tiba kamar kami diketuk dengan keras. Kami buka pintu dan ternyata yang mengetuk pintu adalah rekan-rekan kos wanita di kamar atas. “Ada apaan?”, kami bertanya. “Tolong mas, si Sri kayaknya kesurupan!!”. Walah ini serius. Kami semua bergegas ke kamar lantai atas. Dan benar saja ada teriakan dan geraman dari dalam kamar. Kami buka pintu dan masuk. Busettt!! Kami melihat Sri rekan kami sedang “ngamuk”. Dia dipegangi oleh 3 rekan wanita gak bisa ngatasin. Akhirnya Atid Heri Wibadi dan Heriyanto membantu megangin kaki Sri. Nah salah satu rekan wanita mengambil Al-Qur’an dan membacakannya di dekat telinga Sri namun apa yang terjadi? Sri malah meronta dengan sangat kuat dan pegangan yang dilakukan rekan-rekan saya terlepas dari badan Sri. Dia memukul Al Qur’an itu sehingga terbuang agak jauh. Walaaah pie iki, soalnya dia sudah bebas bergerak? Saya waktu itu hanya melihat belum ikut membantu.

 .

“Rif, bantuin donk! Gimana ini?”, kata teman-teman dengan wajah panik. Saya bilang, “Coba teman2 minggir dulu saya mau berdialog sama dia”. Teman-teman saya itu kemudian semuanya minggir dan duduk di belakang saya. Sementara itu Sri masih menggeram dan melotot menatap kami. Busset tatapannya mengerikan banget, padahal dia cantik loh, sueer (mudah-mudahan istriku gak baca note ini hue he he). Sambil duduk bersila saya tanya si Sri, “Maaf, saudara ini siapa?” … “Groarrrrrr, saya bukan Sri!!” … Busett, suara Sri jadi suara pria, kok bisa yak? “Oke, katakan anda ini siapa?!”, tanya saya. “Hua ha ha ha ha ha grrrrr, saya ini orang yang disakiti oleh Sri. Sri sejak dulu selalu menolak cinta saya. Rasakan akibatnyaaa hua ha ha ha!!!! Saya berkata, “Lho kalo anda memang cinta sama dia mengapa anda buat dia begini?” … “Hua ha ha ha ha, biarin biar dia tahu rasa. Daripada dia jadi milik orang lain saya bikin dia sengsara ha ha ha ha” Saya agak jengkel juga, “Oke kamu kan tega sama Sri, sekalian aja kamu buka bajunya sekarang. Telanjang di depan kami”. Saya cuman ngetes aja sih untuk memastikan bahwa Sri ini kesurupan beneran dan bukan pura-pura. Perlu teman-teman ketahui bahwa Sri itu berjilbab. “Hua ha ha ha ha ha ha, baik! Busssett dia beneran mau membuka bajunya udah diangkat separo ke atas, ups. “STOPPP!!!, oke oke jangan lanjutkan!!! perintah saya. Gila, ini mah beneran.

 .

Bersambung ke bagian 3

 .

 .

Salam Terpana dan Terpesona

ARIF RH |  The Happiness Consultant

0 Shares

Leave a Reply

Butuh Bantuan? Chat WA Sekarang