Pemesanan Buku & Kaos

0852-2742-7995

Telp, SMS & WA

Info & Jadwal Training

0821-3699-7197

Telp, SMS & WA

 

Kebangkitan Kebatinan Modern? : Titik Temu Ilmu Psikologi, Fisika Quantum dan Metafisika – Bagian 6

Selain silat setruman di Putra Setia kami di ajarkan “jurus-jurus asli” dalam artian yo jurus yang bukan setruman tapi pake tenaga dan hapalan yang cukup bikin ngos-ngosan, hosh hosh hosh wehe he he. Juga tak ketinggalan latihan pernapasan, kuda-kuda dan sebagainya. Dan kali ini saya dan ayah saya sudah mengenakan seragam khusus yaitu hitam-hitam dengan sabuk berwarna oranye. Wah guagah euy hue he. Ciat ciat ciaaat !!! Nah setelah fisik dibangun baru kami dilatih lagi “kekuatan batin” nya. Kali ini materinya adalah pukulan jarak jauh alias tenaga dalam. Ni beneran kereeen hua huaaaaaaaaa. Lanjuuut ….

 .

Nah dalam ilmu pukulan jarak jauh ini kami berlatih berpasangan. Dan pasangan latihan saya adalah Jayu Sulendra. Ni anak masih satu desa sama saya tapi enggak akrab sebelumnya. O ya saya lupa. Latihan pencak silat ini dilakukan di desa Tunggulpayung, 2 desa setelah desa saya ke arah selatan. Balik lagi ke ceritanya. Nah pukulan tenaga dalam ini hanya ngefek kepada orang yang berniat jahat atau punya nafsu buruk. So prakteknya gimana donks. Ya dalam latihan kami dilatih “nyambat nafsu”. Yaitu mengakses perasaan buruk, perasaan ingin membunuh dan menyerang partner berlatih. Dan ini harus beneran niat menyerangnya. Nah saya pribadi menoba mengakses napsu itu dan grrrrrrrrr beneran saya bisa napsu. Marah, padahal saya hanya membayangkan orang di depan saya itu menghina saya. Saya berlari menyerang sekuat tenaga dan Jayu Sulendra hanya menggerakkan tangan sedikit bekkkk !!!!! Saya serasa menghantam tembok yang halus enggak kelihatan. Saya enggak bisa maju. Semakin saya mencoba maju semakin kuat tembok itu. Dan bwusssh !!! saya terpental. Lecet-lecet dah. Wah kok bisa yaaaa? Oke gantian bro gantiaaaaan !!

 .

Chidori Senbon

.

Giliran si Jayu yang “nyambat napsu” dia maju waduh larinya kenceng amat ke arah saya. Saya arahkan tangan saya ke depan lalu saya pelintir wuiittzzzzz si jayu terangkat ke atas muter dan terpental. Waduuuw ini beneran yak? Wah setelah itu saya lari ke arah partner saya itu. Waduh untungnya cuman lecet-lecet dikit juga. Kami istirahat sembari menyaksikan pasangan yang lain termasuk ayah saya berlatih pukulan jarak jauh ini. Hmmm yang beginian enggak ada di Kyai Mun pikir saya. Dan saya semakin tertarik ke dunia yang satu ini. Saya kepingin bisa yang macem-macem bahkan yang enggak diajarkan sama guru. Kayaknya asik deh he he. Ups udah malam ternyata. Dan kami pun pulang ke rumah.

 .

Nah ceritanya pada suatu hari saya dan ayah saya nyoba di rumah. Ya nyoba yang pukulan jarak jauh itu. Ada ibu saya juga di situ kepingin liat, kayak gimana sih? Nah ayah saya yang mau saya serang dan saya siap-siap “nyambat napsu”. Bweehhhh setelah saya membayangkan hal-hal yang menyebalkan saya jadi jengkel sekali lalu ciaaaat saya lari ke arah ayah saya. Nah ayah saya kali ini hanya diam saya tidak menggerakan tubuhnya sedikit pun. Dan sekitar jarak satu meter brakk !!!! Saya lagi-lagi menabrak sesuatu tembok yang tidak terlihat. Semakin ingin saya serang semakin padat itu tembok. Dan glubrak !! saya terpental kebelakang dengan posisi yang tidak pas. Aduh aduh aduh. Tangan kanan saya terkilir dan bengkak. Weeeh hari itu akhirnya saya diurut sama teman ayah saya ahli pijat yang bernama Pak Sutohir yang biasa dipanggil pak Uto. Sambil mijit-mijit beliau cerita bahwa dia juga punya ilmu yang begituan. Malah kebal bacok, beliau menunjukkan bekas-bekas kebal bacokan saat berkelahi sama preman. Wah ni orang lebih sakti dari saya.

 .

Waktu berlalu. Saya semakin akrab dengan si jayu Sulendra ini. Saya sering main ke rumahnya karena sepi enak buat latihan bersama. Rumahnya ada dua dan ayah ibunya seringnya di rumah yang satunya. Kami mengeksplorasi diri dengan sangat liar. Mencoba-coba hal-hal yang tidak diajarkan di perguruan. Memang di awal tidak ada yang membuahkan hasil. Semuanya biasa aja. Sampai suatu waktu terjadi keanehan sewaktu kami latihan pukulan tenaga dalam. Saya melihat tubuh Jayu Sulendra bersinar hijau kemilauan, padahal waktu itu siang hari bolong … O my god !!! … Bersambung ke bagian 7 … Salam bahagia 🙂

 .

 ARIF RH

The Happiness Consultant (Bukan Dukun dan Bukan Paranormal)

0 Shares

Leave a Reply

Butuh Bantuan? Chat WA Sekarang