Pemesanan Buku & Kaos

0852-2742-7995

Telp, SMS & WA

Info & Jadwal Training

0821-3699-7197

Telp, SMS & WA

 

Kebangkitan Kebatinan Modern? : Titik Temu Ilmu Psikologi, Fisika Quantum dan Metafisika – Bagian 7

Sinar hijau itu terutama menyelubungi tangan kanan dan wajah teman saya itu. Setiap saya serang sinar itulah yang melontarkan saya dan terus begitu. Kemudian saya tanya, “tadi kamu ngapain pas saya serang?”. “Saya pasrah dan ikhlas aja sambil berdo’a, ujar teman saya itu”. O ya ya ya oke saya coba sekarang dengan meniru yang teman saya lakukan itu. Saya lebih rileks, lebih pasrah dan sambil berdo’a. Grrrrrrrr, wah ternyata si Jayu sudah “nyambat napsu”. Dia menyerang saya lalu terpental terus begitu sebagaimana biasanya tapi kali ini dia langsung stop. “Emang ada apa?”. “Oy, aku lihat tanganmu ada sinar hijau”. “Eits, saya juga tadi lihat kamu begitu. Kok bisa ya?”. Dan sejak saat itu kami sangat peka melihat warna-warni aneh yang mengelilingi tubuh manusia. Dan saya tidak tahu bahwa sesuatu itulah yang dikemudian hari saya ketahui sebagai AURA !! Dan bukan hanya itu, saya heran karena bila saya sangat rileks saya bisa melihat sesuatu yang keluar masuk dari hidung manusia. Gelembung-gelembung halus yang masuk itu menjadi berubah saat dikeluarkan. Apakah saya melihat oksigen dan karbon dioksida? Saya tidak berani memastikan. Yang jelas penglihatan kami menajam beda dengan biasanya. Sehingga hampir setiap waktu saya hanya larut mengamati warna-warni aneh dan gelembung-gelembung itu. Bahkan warna-warni dan gelembung itu bisa saya lihat pada tanaman dan hewan.

 .

aura

.

Malam jum’at lagi. Seperti biasa kami menuju desa Tunggulpayung untuk berlatih. Saya, Jayu Sulendra dan beberapa teman bersepeda bersama. Dan waktu itu ayah saya tidak ikut latihan karena kecapekan. Singkat cerita usali latihan kami pulang. Nah kalo pulang itu kami lewat desa Tugu dimana di salah satu jalan ada sebuah gereja yang dijaga anjing. Biasanya anjing itu diikat jadi kami gak takut kalo lewat. Nah ni teman-teman yang bersepeda di depan pada usil. Sambil lewat mereka menggoda si anjing, gug gug guuug !!!! teriak mereka dan disahut sama si anjing. Nah bagian yang menegangkan ternyata si anjing itu tidak diikat. Dia keluar dan mengejar oh Tuhan … karena teman-teman pakai sepeda besar mereka bisa cepat. Sedangkan saya waktu itu pakai sepeda mini dan ada yang membonceng saya, kalo enggak salah nama panggilannya ulil. Dalam keadaan terdesak itu saya arahkan tangan saya kepada si anjing sretttttttt si anjing terseret mengikuti kemana tangan saya bergerak dan ketika tangan sata melontarkan si aning terpental “kaing kaing kaing”. Wah ngefek juga kepada hewan ya? Saya langsung ngacir pulang. Nah yang membonceng saya itu esok harinya cerita kepada teman-teman apa yang terjadi semalam. Woooow bangga juga dianggap sakti he he he.

 .

Ups saking asiknya saya lupa cerita bahwa kemudian saya lulus SMP dan masuk SMA kelas 1. Nah karena asik sama dunia metafisika ini NEM saya pas-pas an masuk SMA paling favorit di indramayu. Syukurlah masih bisa diterima. Setiap sepulang sekolah dan liburan saya rajin latihan. Tidak ketinggalan aktivitas dzikir yang biasa saya lakukan sampe berjam-jam itu terus saya lakukan, rutin. Materi di perguruan saya masuk ke “zona keras” yaitu memecahkan botol dengan telapak tangan, menghancurkan es, batu bata dan genteng atau tegel dengan tangan dan kepala. Waaah untuk bagian yang beginian saya agak keder. Tapi karena udah jadi kurikulum yo mau gak mau harus ikut. Jujur saya lebih suka materi yang kayak pukulan tenaga dalam itu.

 .

Brak brak brak, pyar pyar …. Wah akhirnya saya bisa memecahkan botol dengan telapak tangan. Caranya dipukul dari tutupnya. Dulu saya pikir ini karena tenaga dalam eh dikemudian hari saya baru nyadar kalo itu hanya soal permainan tekanan udara. Murni fenomena fisika. Nah yang mecahin bata dan tegel ini dinamakan “makan krupuk”. Ya karena saya bisa hancurkan batu bata itu dengan kepala dan tangan saya bertubi-tubi. Pernah malah 3 sekaligus saya hajar pake kepala hancur. Weeeeh sakti ya ha ha ha ha (ngakak dot com). Saya dan Jayu Sulenda termasuk yang malas melatih yang model begituan. Kami suka yang lebih “abstak”. Dan pada suatu hari terjadilah fenomena yang saya tulis di status kemarin. Sebuah kursi plastik terpental sejauh kurang lebih 2 meter tanpa kami sentuh dan tanpa sengaja … It was very amazing guys !!! … Bersambung ke bagian 8 … Salam bahagia 🙂

 .

 ARIF RH

The Happiness Consultant (Bukan Dukun dan Bukan Paranormal)

0 Shares

Leave a Reply

Butuh Bantuan? Chat WA Sekarang