Hari pertama bergabung dengan perguluan silat putra setia. Saya dan ayah saya masih berpakaian bebas karena belum dapet jatah pakaian seragam. Dan malam itu malam jum’at spesial karena yang mengajar langsung dari Jakarta. Salah satu guru yang konon ilmunya hebat. Beliau bernama pak Sharki. Hemmm dan materi yang akan diajarkan beliau adalah materi yang sangat saya ingin pelajari yaitu silat setruman ! Waaah. Meskipun ada rasa pesimis karena sebelumnya saya enggak bisa-bisa, saya sangat antusias. Semua murid duduk melingkar. Pak sharki di tengah memanggil secara bergilir. Menakjubkan. Rekan-rekan saya enggak tau diapain langsung wuuuh bergerak dengan sangat cepat melakukan gerakan silat yang menjurut saya mustahil dilakukan. Lha wong mereka semua belum pernah belajar ilmu beladiri apapun. Melompat, bersalto dan sebagainya. Buseeeet. Ini jauh lebih hebat dari yang diajarkan Kyai Mun. Saya mau mau mauuuuuuuuuu !!!!!
.
.
Dan sampailah giliran saya. Saya berjalan ke tengah lingkaran, bersalaman dengan pak Sharki. ‘Gimana caranya pak?”, tanya saya. Kata pak Sharki : “Kamu khusyuk sambil baca syahadat dan sholawat”. Wah kok mirip yah sama yang dulu? Aduh apa bisa saya? Ah saya serius ah. Ni kayaknya pak Sharki beda. Dan setelah satu menit tiba-tiba tubuh saya mulai bergerak dan wush wush wush, bet bet. Bayangkan, saya bisa melihat dan merasakan tubuh saya bergerak sendiri. Saya menonton diri saya sendiri dari dalam tubuh. Kok bisa yaa? Weh weh aku bisa aku bisa aku bisaaaaaaaaaa !!!!! Dan anehnya saya tidak merasakan kecapekan sedikitpun. Luar biasa ini. Lagi asyik-asyiknya pak Sharki bertepuk tangan dan mengatakan STOP !! Tubuh saya pun berhenti. Wooow kereen 🙂
.
Saya kembali duduk ke barisan. Nah giliran ayah saya yang sama-sama belum pernah belajar silat setruman. Wusssh waah ayah saya bisa. Gerakannya aneh ha ha ha saya ketawa. Dan bagian yang paling lucu saat gerakan ayah saya menedang ke atas ada siara preeeet !!! Hua a ha celana beliau di bagian selangkangan sobek besaaar. Semua yang hadir tertawa. Ayah saya sih asik-asik aja karena gak nyadar celananya sobek dan saat itu memang masih dalam kondisi bersilat. Dan malam itu semua murid bisa melakukan silat setruman. Malam yang sampai hari ini tidak bisa saya lupakan. Malam itu jugalah yang mengakrabkan saya dengan seorang anak muda kelas 1 SMP semester akhir bernama Jayu Sulendra. Mengapa dia ini sangat spesial dan berulang kali saya sebut? Dia sangat berbakat sekali. Dan beberapa waktu kemudian saya baru tahu ayahnya juga termasuk master dalam hal ilmu kayak ginian. Karena anak ini lah pengalaman yang aneh-aneh, hal-hal yang dulu tidak masuk akan saya ternyata bisa kami lakukan … Bersambung ke bagian 6 … Salam bahagia
.
ARIF RH
The Happiness Consultant (Bukan Dukun dan Bukan Paranormal)
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.