Dulu saya gak begitu paham tentang hukum-hukum kehidupan. Akhirnya ya “kepentok” alias “kena batunya”. Ternyata “hobi” saya dalam mendebat orang lain sampai “habis” berbalik menghantam diri saya sendiri.” Saya ini awalnya diprediksi menjadi mahasiswa dengan IPK tertinggi dengan waktu lulus tercepat, beberapa tawaran beasiswa S2 sudah saya incar karena cita-cita saya adalah menjadi dosen. Namun apa yang terjadi? Saya baru bisa lulus kuliah selama 8 tahun 1 bulan dengan status nyaris drop out. Surat toleransi perpanjangan masa studi saya maksimal tanggal 30 September 2006, dan saya dinyatakan lulus tanggal 29 September 2006. Kalo saya lulusnya tanggal 30 September maka telah terjadi GESTAPU alias Gerakan September Tigapuluh xixixixi. Nyaris banget khaan? Dan yang lucu saat wisuda di fakultas status saya ini adalah mahasiswa dengan masa studi terlama dengan IPK tertinggi, wakakakakak. Nah kenapa saya bisa demikian?
.
Banyak hal yang menyebabkan saya demikian. Faktor finansial, percintaan yang kandas dan sebagainya, ini bisa anda baca di buku saya bab pertama. Namun yang kentara sekali adalah kok yo “kebetulan” saya dapet dosen pembimbing dan dosen penguji dimana dua di antaranya adalah terkenal sebagai The Most Killer Person in The Campus. Di kampus saya ada istilah untuk tiga dosen yang “kejam” yaitu The Three Mas-kentir he he he. Nah itu dia, saya yang biasa mendebat orang lain tidak bisa berkutik “melawan” kedua dosen saya yang killer itu. Dan yang repot adalah mereka sulit sekali untuk ditemui dan moody. Kalo gak pas moodnya pasti ancur deh “harga diri” dan perasaan. Salah satu teman saya bahkan ada yang sampai bawa pedang ke dosen tersebut karena merasa dipersulit dan lama sekali lulusnya he he. Ngeri banget khaan?
.
.
Saya pernah datang ke rumah salah satu dari mereka mau konsultasi dan saya diusir. Sedih sekali saya. Dan waktu itu saya belum nyadar apa sebab dari “kesulitan” dalam proses menyelesaikan skripsi saya. Itu membuat saya putus asa dan lari dari kampus selama beberapa tahun bertarung dengan kesulitan hidup dan sempat memutuskan mengakhiri hidup, kompleks sekali temans terlalu panjang untuk saya uraikan di sini. Nah, mengapa sih semua itu bisa terjadi? Sejak mengenal dunia pengembangan diri saya jadi tahu penyebabnya. Saya melihat jejak hidup saya sendiri, oh my god!!. Ternyata semua hal baik dan buruk yang saya alami sebenarnya sumbernya saya sendiri. Itulah yang saya sebut di sini sebagai KARMA-SUTRA. KARMA bagi saya adalah singkatan dari aKAR MAsalah. SUTRA adalah singkatan dari SUatu TRAgedi. Bagaimana penjelasannya?
.
Begini, hakikatnya segala sesuatu itu bahan dasarnya adalah energi. Anda, saya, hewan, tumbuhan, planet dan segala sesuatu adalah energy. Nah energi ini memiliki beberapa sifat, salah satunya adalah bahwa“energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain tapi tidak bisa diciptakan ataupun dimusnahkan (konversi energi)”. Jumlah energi di alam semesta sejak dahulu sampai sekarang adalah TETAP, TIDAK BERUBAH. Saya contohkan begini. Misal di rumah anda ada listrik dari PLN, kan itu energi tho? Lalu energi listrik itu kita salurkan lewat setrikaan maka energi itu akan mengalami konversi menjadi panas. Bila setrikaan panas itu anda lempar ke air dingin maka energi panas akan berpindah ke air sehingga air menjadi hangat plus munculnya uap plus misal ledakan setrika karena konslet plus jeritan anda jika anda kesetrum he he he. Intinya sifat energi selalu kekal, tidak musnah, hanya berubah dari satu wujud ke wujud yang lain. Lalu apa kaitannya sifat energi yang kekal itu dengan kejadian dalam hidup kita?
.
Bersambung ke bagian 3 …
.
.
Salam Karma Sutra
ARIF RH — Anti Debat, Penggila Diskusi
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.