Pemesanan Buku & Kaos

0852-2742-7995

Telp, SMS & WA

Info & Jadwal Training

0821-3699-7197

Telp, SMS & WA

 

SEMUA DICIPTAKAN BERPASANGAN : MAKNA DI BALIK DUALITAS – Bagian 1

“Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya

baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa-apa

yang mereka tidak ketahui”

(Terjemahan Q.S. Yaa Siin, Surat 36 ayat 36) 

 .

Dualitas (dalam englishnya Duality)? Apa sih maksudnya? Lihat saja tulisan di atas, ada angka kembar, surat36 ayat 36. Hue he he, dualitas itu sama dengan polaritas (dalam englishnya Polarity). Maksudnya bahwa segala sesuatu itu berpasang-pasangan. Mari kita lihat dalam kehidupan ini. Ada laki-laki, ada perempuan. Ada siang, ada malam. Ada baik, ada jahat. Ada atas, ada bawah. Ada gemuk, ada kurus. Ada panjang, ada pendek. Ada kaya, ada miskin. Ada atasan, ada bawahan. Ada luar, ada dalam. Ada jantan, ada betina. Ada hidup, ada mati. Ada aku, ada dia. Dan sebagainya, dan sebagainya. Bukankah itu yang kita “lihat” dalam kehidupan ini?

 .

ying yang

.

Pertanyaannya sederhana, kenapa sih desain kehidupan harus seperti itu? Mengapa harus ada dualitas? Jujur menjawab pertanyaan itu cukup sulit. Sulit dalam artian setiap jawaban yang saya ajukan akan memiliki konsekuensi munculnya pertanyaan lagi yang jauh lebih dalam. Dan ujung-ujungnya akan menyentuh wilayah ketuhanan lagi yang sangat berpotensi menimbulkan perdebatan. Hemmm, tapi saya beranikan untuk menjawab pertanyaan tersebut, dengan segala resiko tentunya. Lanjuuuut maaaas.

 .

Satu hal yang harus kita sadari adalah bahwa ALAM SEMESTA ini dan KEHIDUPAN di dalamnya adalah PENAMPAKAN TUHAN. Saya ulangi sekali lagi, ALAM SEMESTA tidak sama dengan TUHAN. Semuanya adalah PENAMPAKAN TUHAN. KEHIDUPAN adalah PENAMPAKAN TUHAN. Sehingga konsekuensinya sifat kehidupan itu sendiri adalah percikan sifat-sifat TUHAN. Apa sih salah satu sifat Tuhan? Salah satunya adalah sifat DWITUNGGAL yaitu SEMUA SIFAT “yang kita anggap berlawanan” itu bergabung secara harmonis dalam dzat-Nya. Misalnya, Tuhan itu bukan laki-laki, bukan perempuan dan bukan pula banci. Tapi laki-laki dan perempuan itu BERASAL dari Tuhan. Ini yang saya sebut sifat DWITUNGGAL.

 .

Sifat dualitas pada hakikatnya adalah SATU. Ibarat sebuah koin receh pasti ada dua sisi. Namun kedua sisi itu adalah BAGIAN dari satu koin yang sama. Saya ambil sebuah contoh misal dualitas SIANG dan MALAM. Kita menganggap dua hal itu berlawanan. Apakah mungkin SIANG dan MALAM bisa berjalan di waktu yang sama? BISA! Saat saya menulis note ini waktunya SIANG. Tapi pasti di belahan bumi yang lain sedang malam. Bukankah itu membuktikan SIANG dan MALAM terjadi dalam satu waktu? Kalau tidak percaya ya kita harus melakukan sebuah eksperimen berbiaya sangat besar. Yaitu menyewa pesawat ulang alik NASA. Mari kita ke ruang angkasa. Dan kita akan menyaksikan bahwa di bumi ini SIANG dan MALAM berjalan bersamaan. Dalam pelatihan biasanya saya menggunakan permainan MOBIOUS STRIP untuk menunjukkan bahwa DUALITAS itu SEMU. Dua hal itu sebenarnya SATU!

 .

So, sadari bahwa dengan adanya dualitas dalam kehidupan ini kita sebenarnya diajak untuk melihat “WAJAH TUHAN” (dalam tanda kutip lho itu) dan mengenal sifat-Nya yang DWITUNGGAL.

 .

Bersambung ke bagian 2 …

 .

Salam Yin Yang

ARIF RH — (The Happiness Consultant)

0 Shares

Leave a Reply

Butuh Bantuan? Chat WA Sekarang