Ini masih lanjutan copas dari hasil googling yang saya lakukan. Dari berbagai sumber secara umum dapat digambarkan berbagai macam teori dan penelitian mengenai hal ini memberikan beberapa bahan kajian yang menarik. Beberapa poin pentingnya antara lain :
- Atlantis dan Dinasti Rama pernah mengalami masa keemasan (Golden Age) pada saat yang bersamaan.
- Keduanya sudah menguasai teknologi nuklir.
- Keduanya memiliki teknologi dirgantara dan aeronautika yang canggih hingga memiliki pesawat berkemampuan dan berbentuk seperti UFO (berdasarkan beberapa catatan) yang disebut Vimana (Rama) dan Valakri (Atlantis).
- Penduduk Atlantis memiliki sifat agresif dan dipimpin oleh para pendeta (enlighten priests), sesuai naskah Plato.
- Dinasti Rama memiliki tujuh kota besar (Seven Rishi’s City) dengan ibukota Ayodhya dimana salah satu kota yang berhasil ditemukan adalah Mohenjo-Daroo.
- Persaingan dari kedua peradaban tersebut mencapai puncaknya dengan menggunakan senjata nuklir.
- Para ahli menemukan bahwa pada puing-puing maupun sisa-sisa tengkorak manusia yang ditemukan di Mohenjo-Daroo mengandung residu radio-aktif yang hanya bisa dihasilkan lewat ledakan Thermonuklir skala besar.
- Dalam sebuah seloka mengenai Mahabharata, diceritakan dengan kiasan sebuah senjata penghancur massal yang akibatnya mirip sekali dengan senjata nuklir masa kini.
- Beberapa Seloka dalam kitab Wedha dan Jain secara eksplisit dan lengkap menggambarkan bentuk dari ‘wahana terbang’ yang disebut ‘Vimana’ yang ciri-cirinya mirip piring terbang masa kini.
- Sebagian besar bukti tertulis justru berada di India dalam bentuk naskah sastra, sedangkan bukti fisik justru berada di belahan dunia barat yaitu Piramid di Mesir dan Amerika Selatan.
- Singkatnya segala penyelidikan diatas berusaha menyatakan bahwa umat manusia pernah maju dalam peradaban Atlantis dan Rama. Bahkan jauh sebelum 4000SM manusia pernah memasuki abad antariksa dan teknologi nuklir. Akan tetapi zaman keemasan tersebut berakhir akibat perang nuklir yang dahsyat hingga pada masa sesudahnya, manusia sempat kembali ke zaman primitif hingga munculnya peradaban Sumeria sekitar 4000 SM atau 6000 tahun yang lalu.
.
Sampai di sini setidaknya kita bisa belajar. Bahwa kemajuan teknologi di satu sisi sangat membantu manusia namun di sisi lain jika tidak diimbangi dengan kedewasaan dalam mengelola diri kita bisa terjebak ego dan keangkuhan. Pinter yang jadi “keminter” dan “meminteri” manusia yang lain. Manusia yang satu ingin mengungguli manusia yang lain. Dan akibatnya, kita akan mengulangi kembali catatan sejarah kemusnahan massal ras manusia, kisah mahabharata episode kedua. Mungkin ada yang masih berpikir. Cih, Mahabharata kan cuman dongeng? Silahkan direnungkan sendiri dan tentunya kita telusuri kembali data serta faktanya.
.
.
Memang harapan saya setelah anda membaca note ini langsung melakukan check dan recheck, bukan anda langsung percaya begitu saja. Kata Bung Karno, “Jangan Lupakan Sejarah”. Karena sejarah tidak pernah berbohong. Bukti-bukti arkeologis tidak pernah berbohong. Fosil “berkata” apa adanya. Manusia lah yang kadang berbohong menutupi fakta sejarah demi kepentingannya. Manusia lah yang kadang enggan menerima kebenaran dan fakta. Kebenaran dan fakta selalu menyampaikan apa adanya. Dan tentunya, hanya Tuhan yang Maha Tahu tentang fakta, kenyataan dan kebenaran yang sesungguhnya. Sampai jumpa dalam note selanjutnya.
.
Tamat
.
.
Salam Open Mind
ARIF RH — Keturunan Adam dan Hawa
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.