Pemesanan Buku & Kaos

0852-2742-7995

Telp, SMS & WA

Info & Jadwal Training

0821-3699-7197

Telp, SMS & WA

 

MEWASPADAI DO’A – Bagian 1

Do’a, sebenarnya tidak identik dengan keinginan. Namun karena di masyarakat umum sudah terlanjur lumrah demikian maka dalam catatan ini do’a yang saya maksud adalah do’a yang isinya keinginan. Oleh karena manusia pasti memiliki keinginan maka saya katakan di sini manusia tidak mungkin tidak berdo’a. Mungkin ini aneh bagi sebagian orang, tapi bagi saya pribadi, antara “berdo’a” dan “membaca do’a” itu sangat sangat berbeda. Membaca do’a hanya sekedar membaca kata atau kalimat tertentu, sementara berdo’a adalah getaran pikiran dan perasaan kita pada suatu keinginan tertentu. Ini seperti perbedaan membaca syair lagu dan bernyanyi, tentunya berbeda. Membaca syair lagu belum tentu ada sebuah penghayatan di sana, sementara bernyanyi ada suatu penghayatan di sana.

 .

Lalu mengapa judulnya mewaspadai do’a? Judul di atas  bukan mencari sensasi, ini benar-benar serius. Jika Tuhan berfirman, “Mintalah kepada-KU niscaya KU-perkenankan bagimu”, apa yang terjadi jika kita tidak menyadari permintaan kita sendiri? Saya mengamati alur kehidupan saya sendiri saya terkaget-kaget karena hidup saya dengan segala lika likunya adalah permintaan saya sendiri. Ingat bahwa gaya gravitasi tidak perduli anda menjatuhkan pulpen secara sengaja atau tidak. Yang jelas pulpen akan tetap jatuh ke bawah khan? Mari kita ambil beberapa contoh nyata tentang do‘a yang tidak disadari ini.

 .

Beberapa waktu lalu seorang alumnus kelas privat sekaligus juga sahabat saya di FB menulis sebuah status dimana saya dicolek di status tersebut. Status yang ditulis tanggal 5 Desember 2012 tersebut isinya begini :

 .

Hampir-hampir mirip dengan sharingnya kang Arif Rh, masih tentang vibrasi…. Kisah nyata, seorang suami sangat ingin istrinya yang cerewet itu diam…dan tidak banyak komentar… Dan sekarang si Istri manderita sariawan parah dan radang tenggorokan yang parah juga, sehingga sudah 4 hari ini istrinya pendiam sekali…

 .

Nah satu hari setelah sahabat saya tersebut menulis status di atas, beberapa sahabat juga mengirimkan pesan inbox dan menulis status serupa. Salah satunya ini :

 .

Aku ingin sekali istriku tidak keluar rumah (jika hanya ngegosip,ngerumpi) dan jika tidak penting,terkadang aku marah ketika aku pulang kerja kedapatan istri tidak ada dirumah untuk suatu hal yang gak penting? Selang berapa th kemudian istriku terkena sakit yg membuat kakinya selalu lemes hingga kini,dan lebih sering dirumah,…aku sadar sekarang…

 .

Nah dari dua contoh kisah nyata di atas, apakah anda sudah mulai memahami konteks dari judul catatan ini? Mewaspadai do’a bukan mencurigai Tuhan. Tapi eling lan waspodho dengan keinginan-keinginan kita sendiri. Seorang pencuri saja berdo’a agar aksinya tidak ketahuan pun dikabulkan, bukankah itu artinya Tuhan mengabulkan semua do’a dari semua orang? Mari kita renungkan ini. Meskipun dalam kasus pencuri tadi akan ada konsekuensi pada hidupnya karena telah melakukan perbuatan buruk.

 .

Saya ada contoh lain lagi yang patut kita jadikan pelajaran. Ini adalah kisah nyata almunus kelas privat sekaligus salah satu sahabat di FB. Jadi dia ini rumah orang tuanya di Purwokerto. Dan dia sudah cukup lama kerja di Jakarta. Suatu saat dia pulang ke rumah dia merasa tidak nyaman dengan WC jongkok yang ada di rumahnya, karena dia sudah sangat terbiasa dengan WC duduk kalau di Jakarta. Dia meminta ayahnya mengganti WC jongkok di rumah itu dengan WC duduk. Namun ayahnya enggan karena tidak biasa dengan WC duduk. Begitulah terus ceritanya. Setiap sahabat saya ini pulang minta WC jongkok di rumah diganti dengan WC duduk. Akhirnya karena lama meminta tidak disetujui ayahnya terjadi “jeda” dalam meminta. Suatu saat sahabat saya ini pulang ke Purwokerto. Dan dia mengalami kecelakaan, kedua kakinya patah. Dan karena sahabat saya ini tidak bisa jongkok akhirnya ayahnya mengganti WC jongkok di rumahnya dengan WC duduk. TERKABUL ! Keinginannya selama ini WC jongkok di rumah diganti WC duduk benar-benar terkabul.

.

prasyer

.

Tidak semua bisa menerima pendapat saya bahwa kalau meminta jangan memaksa karena belum tentu permintaan kita itu baik bagi kita di masa depan. Dan bila dipaksakan kehidupan atas perintah-Nya akan “melakukan konspirasi” pengabulan dengan cara-cara instant yang belum tentu kita sukai. Ketika saya menyampaikan begini saya dianggap mencurigai Tuhan. Justru ajakan saya adalah mewaspadai setiap keinginan yang ada di dalam diri kita. Mari kita lepaskan ego kita bahwa permintaan kita itu yang terbaik bagi kita. Bukankah Tuhan lebih tahu yang terbaik bagi kita? Lalu mengapa kita memaksakan keinginan? Mintalah namun sadari bahwa hanya DIA yang tahu yang terbaik. Saya dulu sangat sangat terobsesi sekali untuk menjadi dosen. Dan sekarang saya menjalani profesi yang sangat mirip dengan apa yang dosen lakukan, bahkan menurut saya ini lebih sesuai dengan apa yang saya inginkan.

 .

Bersambung ke bagian 2 …

 .

Salam Vibrasi …

 .

ARIF RH

Pengagum Fisika Quantum

0 Shares

Leave a Reply

Butuh Bantuan? Chat WA Sekarang