KEPUTUSAN Kita MENGUBAH KETIDAKPASTIAN Di Alam Semesta Menjadi REALITA
Alam semesta itu penuh dengan ketidakpastian / kemungkinan tiada batas. Sampai kapan demikian? Sampai kita memutuskan untuk mengamati / mengobservasinya. Supaya lebih jelas, mari kita simak bersama uraian seorang pakar fisika quantum yaitu Niels Bohr berikut ini :
.
“Dunia atom yang tidak jelas dan samar hanya meruncing menjadi realitas kongkrit jika suatu pengamatan dilakukan. Tanpa observasi, atom adalah hantu. Ia menjadi materi jika anda mencarinya. Dan anda dapat memutuskan apa yang harus dicari. Carilah tempatnya dan anda akan menemukan atom di suatu tempat. Carilah geraknya dan anda akan menemukan atom memiliki kecepatan. Akan tetapi, anda tidak dapat memperoleh keduanya. Realitas yang menjadi fokus perhatian observasi tidak dapat dipisahkan dari pengamat dan pilihannya terhadap strategi pengukuran.”
.
Jika kita cermati pernyataan Niels Bohr tersebut jelas bahwa keputusan kita, termasuk keputusan kita dalam menduga, keputusan dalam berprasangka apalagi keputusan dalam melakukan suatu tindakan ikut andil dalam menciptakan realita di masa depan. Dalam permainan ular tangga hal ini jelas sekali bisa kita buktikan. Dadu yang sifatnya sangat probabilistik pun ternyata dipengaruhi oleh pikiran dan perasaan kita. Pada titik ini saya kira sangat selaras dengan sebuah Hadits Qudsi yang menyatakan bahwa TUHAN SESUAI DENGAN PRASANGKA HAMBANYA. Pembahasan saya pada point ini tidak terlalu panjang. Selengkapnya anda bisa membaca catatan saya sebelumnya yang berjudul TERPESONA DI ZONA QUANTUM ; TUHAN MELIBATKAN KITA MEWUJUDKAN REALITA.
.
.
Nah sekarang mari kita rangkai penjelaskan ketiga point di atas. Dalam kasus di awal catatan ini dimana dengan sebuah metode khusus saya bisa menduga masa depan karir seseorang itu penjelasannya bagaimana? Terutama pada saat saya bisa menduga masa depan karir / bisnis seseorang tanpa saya mengkomunikasikan hasilnya kepada yang bersangkutan. Jika saya mengkomunikasikan hasilnya kepada yang bersangkutan, bisa jadi itu karena yang bersangkutan meyakini apa yang saya sampaikan sehingga ketidakpastian di alam semesta menjadi pasti karena orang tersebut meyakininya. Nah jika saya melakukannya tanpa sepengetahuan orang yang bersangkutan bagaimana mungkin bisa akurat?
.
Saya sangat meyakini bahwa yang benar-benar tahu tentang masa depan ya hanya TUHAN YANG MAHA TAHU. Namun karena dalam prosesnya kita dilibatkan, disitulah saya mencoba menalar. Apalagi ketika hasil pengukuran saya dengan metode saya itu gagal dan benar-benar terjadi kepada para subject percobaan saya. Sempat muncul sebuah “rasa bersalah”. Jangan-jangan mereka semua ini gagal karena saya juga? Mengapa saya berpikir demikian? Karena dalam kenyataannya ada pengaruh yang sangat besar dari orang lain terhadap alur kehidupan kita. Seperti misalnya pengaruh orang tua terhadap anak dan pengaruh suami terhadap istri atau sebaliknya. Ketidaksetujuan atau ridho orangtua terhadap anak, dan ridho suami terhadap istri atau sebaliknya jelas sangat berpengaruh khan? Ya, dan ini pun dibahas dalam ajaran semua agama.
.
Jadi apa kesimpulannya? Tunggu dulu. Anda tahu mengapa lanjutan catatan ini saya pending lama sekali? Baru kali ini saya bingung menyelesaikan ending sebuah catatan dan membuat kesimpulan. Sehingga saya mengambil jeda waktu untuk kembali melakukan “riset kecil” terhadap metode prediksi masa depan karir / bisnis yang saya uraikan di sini. Dalam waktu jeda itu saya akhirnya bisa menyimpulkan bahwa akurat atau tidaknya metode tersebut dalam membuat prediksi sangat sangat dipengaruhi prasangka saya. Jika prasangka saya x maka hasilnya akan x, jika prasangka saya y maka hasilnya akan y. Saat saya bisa benar-benar bebas dalam prasangka apapun alias netral baru metode ini akurat. Nah masalahnya mencapai keadaan netral ini tidak mudah, apalagi sosok orang yang masa depan karir / bisnisnya mau saya prediksi sudah saya kenal.
.
Jadi saya simpulkan bahwa masa depan sebenarnya bisa kita “intip”. Karena pada dasarnya apapun yang terjadi di masa depan adalah resultan / totalitas dari ketiga variable di atas yaitu POLA + PROBABILITAS + KEPUTUSAN (PRASANGKA). Variable POLA bisa kita lihat dari kejadian-kejadian di masa lalu. Variable PROBABILITAS memberikan kita harapan akan tepatnya prediksi kita. Namun ada tembok yang sangat sangat halus tapi sangat sangat tebal yang bisa menghalangi kita untuk mengintip masa depan, yaitu variable terakhir itu, KEPUTUSAN / PRASANGKA. Siapapun yang bisa membebaskan dirinya dari segala prasangka akan bisa mengintip masa depan secara akurat dan apa adanya. Pertanyaannya, apa mungkin manusia bisa bebas dari prasangka? Saya tidak tahu jawaban pastinya. Oleh karenanya saya memilih untuk berprasangka yang baik saja. Sampai jumpa dalam catatan selanjutnya.
.
Tamat.
.
Salam Quantum …
.
ARIF RH
(The Happiness Consultant)
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.