Mungkin ada di antara anda yang bertanya-tanya. Mengapa bagian 10 ini lama sekali saya publish? Begini. Setelah saya mempublish bagian ke 9 lalu saya jeda ternyata sebelum TUJUAN saya membuat note ini tercapai malah ada dampak yang tidak terpikirkan oleh saya sebelumnya. Rencananya note ini saya buat sampai 20 bagian lebih karena banyak pengalaman yang ingin saya share tapi sebelum ceritanya tuntas ada feedback yang saya rasa kurang baik jika note ini saya teruskan sepanjang itu.
.
Tujuan saya membuat note dengan tema ini adalah untuk membahas tentang keterhubungan praktek-praktek kebatinan yang khas nusantara ini (metafisika) dengan sains barat yaitu fisika quantum dan psikologi. Bahwa ilmu-ilmu lokal di negeri ini sebenarnya ilmu yang sangat ilmiah yang bisa terjelaskan mengapa fenomena ajaib merafisik itu bisa terjadi. So, bukan untuk pamer kesaktian. Untuk apa saya pamer, lha wong banyak teman-teman FB saya banyak yang lebih sakti dari saya kok!? Namun guna menghantarkan ke arah itu saya berupaya mengemasnya menjadi sebuah cerita. Dan karenanya meskipun sampai 20 bagian lebih saya tetap enjoy dalam menulisnya sebab mengalir saja, curhat dan cerita pengalaman saya sendiri.
.
Apa sih feedback yang membuat saya mengambil keputusan tidak meneruskan note ini? Sejak bagian 9 saya publish di wall, cukup banyak yang bertanya ke saya baik lewat sms dan inbox tentang bagaimana caranya jadi sakti dan memiliki kekuatan metafisik. Bagaimana cara melakukan perjalanan astral, bagaimana cara melontarkan kursi dengan kekuatan pikiran, bagaimana cara membaca pikiran orang lain dan sebagainya. O my god, ini di luar perkiraan saya. Padahal pointnya bukan di situ. Bukan saudaraku. Itu fenomena yang nantinya di bagian-bagian akhir akan dijelaskan secara saintific.
.
So, setelah cukup lama merenung, membandingkan antara tercapainya tujuan dan dampak negatif, saya memutuskan untuk TIDAK MELANJUTKAN note tentang hal tersebut. Dan di bagian ini saya hanya akan langsung memberikan kesimpulannya saja.
.
.
Saudaraku, fenomena apapun yang kita anggap gaib baik anda sudah mengalami atau tidak sebenarnya bisa dijelaskan secara rasional dan saintific. Kalau pun tidak terjelaskan sebenarnya bukan tidak terjelaskan, BELUM TERJELASKAN. Nah di nusantara kita tercinta ini bertebaran ilmu-ilmu yang mungkin sudah dianggap usang oleh kita. Padahal pada saat yang sama orang-orang di luar indonesia mempelajarinya dan membuat terobosan-terobosan canggih setelah mempelajarinya. Saya pribadi contohnya. Saya coba belajar ini itu, belajar ke sana ke sini tentang ilmu-ilmu kehidupan yang dilabeli barat. Nah setelah menyempatkan diri menengok ke belakang lha kok ternyata juga ada dalam khasanah budaya kita. Sudah ada dalam jejeran warisan leluhur dan nenek moyang kita. Hanya saja memang bahasanya berbeda. Makanya saya menggunakan istilah kebatinan modern. Ilmu fisika quantum itu ketika dikatikan dengan fenomena jiwa sebenarnya mirip-mirip dengan ILMU KEBATINAN kita namun versinya saja yang modern.
.
So, mari kita gali kembali kebudayaan nusantara kita. Coba telaah seksama dengan sudut pandang terkini. Kita akan tersentak karena ternyata kita menemukan “ladang emas”. Mohon maaf sekali lagi karena saya tidak melanjutkan ceritanya sampai tuntas. Jaya nusantara !
.
.
ARIF RH
The Happiness Consultant (Bukan Dukun, Bukan Paranormal)
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.