ebenarnya cukup banyak sahabat facebook yang membagikan pengalamannya via inbox, posting di wall dan juga menuliskannya di bagian komen. Di sini saya hanya akan menampilkan satu saja sebagai bahan pembelajaran kita bersama terkait dengan topik yang kita usung di atas. Ini adalah pengalaman mas Andreas Anaya Pasolympia saat melatih “eling lan waspodo” terhadap dinamika “force dan power” dalam dirinya melalui PERMAINAN ULAR TANGGA :
.
Sharing Mas Mas Andreas Anaya Pasolympia chatt :
.
heeee mas ! tenanan ngefek lho ular tangga !
aku wes barusan coba
uaaaaaaapik banget….
masak ketika hati ini ikhlas sama pura2 ikhlas.. (sok ikhlas padahal terlihat dari pola kalibrasi menyentuh mouse yang gemes masih mengharapkan ngarep)
beda buangettt
pas ikhlas yo mas.. udah dari realita terlihat kalah … eh malah menang !
dan lucunya, waktu komputernya kepleset ulo.. kita seneng, kita bisa ikut kepleset ulo lho !
dan aku coba bersyukur saat lawan dapat tangga … eh kita dapat tangga juga … luar biasa !
wes tak terelakkan bahwa it’s works !
bisa ngelatih diri kita untuk no mind dan ikhlas saja apapun yg terjadi
edan edan edan edan aku isih takjub ki mas
bahkan kalau pas vibrasinya bisa kena nih mau naik tangga yang mana
ckckcck topppppp2..
.
Sangat menarik bukan? He he he. Tapi tunggu dulu. Apa sih yang sebenarnya dilakukan mas Andreas kok bisa begitu? Perhatikan paragraph berikut ini :
.
Sharing Mas Mas Andreas Anaya Pasolympia Comment Di Note :
.
“Wasem mas ! Saya barusan membuktikan..
Saya kalau permainan kadang2 masih gemes kok kalah !
Tapi langsung aku ucap..
Walaupun aku niat naik tangga yang ini nih (sambil aku tunjuk layarnya – ular tangga komputer),
aku ikhlas menerima apa adanya..
Walaupun aku sulit ikhlas, aku ikhlas menerima apa adanya..
Ehh beneran mas tembus tangga itu ! Udah terbukti 4x !,
dan besok saat waktu luang akan saya pelajari lebih lanjut dahsyuuuuut”
.
Apa yang dilakukan oleh mas Andreas di atas inilah yang saya maksud dalam catatan BERDAMAI DENGAN DIRI SENDIRI. Apapun emosinya YA DITERIMA. Bahkan jika saat berupaya menerima emosi itu susah dilakukan maka itu pun KITA TERIMA APA ADANYA. Masih bingung? Oke supaya lebih jelas saya berikan contoh yang lain.
.
Saat anda memainkan ular tangga misal ada RASA TAKUT KENA JEBAKAN ULAR. Anda katakan dalam hati (boleh juga lisan), “Walaupun saya merasa takut kena jebakan ular, saya menerima dan mencintai diri saya apa adanya”. Lakukan berulang-ulang dan AMATI PERASAAN ANDA. Jika perasaan anda masih TIDAK ENAK itu tanda ada PENOLAKAN. Jika begitu katakan, “Walaupun saya sulit sekali menerima dan mencintai diri saya apa adanya, saya menerima dan mencintai diri saya apa adanya”. Gimana sudah jelas? Apa malah puyeng qiqiqiqi. Oke deh kita ganti saja kalimatnya supaya lebih bisa dipahami.
.
Kalimatnya boleh anda ganti begini, “Walaupun saya merasa takut kena jebakan ular, saya IKHLAS dan SAYA PASRAH”. Kemudian jika setelah diulang-ulang anda merasa MASIH SULIT IKHLAS dan PASRAH katakan begini, ““Walaupun saya SULIT IKHLAS dan SULIT PASRAH, saya IKHLAS dan saya PASRAH. Mudeng tho? Cuman 3 W, yaitu Wolak Walik Wae qiqiqiqiqiqi. Dengan cara ini kita telah melakukan SWITCH dari FORCE menjadi POWER. Sederhana, yaitu MENERIMA FORCE itu sendiri. Dengan DITERIMA APA ADANYA maka FORCE itu akan bertransformasi menjadi POWER. Kadang kita TERJEBAK dengan MEMAKSAKAN diri kita berada di zona POWER. Padahal itu justru membuat kita jadi FORCE. Jadi akui saja apa adanya bahwa kita sulit ikhlas. Setelah itu IKHLASKAN. Ya, IKHLASkan keTIDAK-IKHLASan KITA.
.
Kita bisa belajar bagaimana Naruto (dalam serial kartun Jepang Naruto) ketika berhasil mengontrol kekuatan moster liar rubah berekor sembilan yang ada di dalam dirinya. Atau juga belajar dari Kurosaki Ichigo (dalam serial kartun Jepang Bleach) ketika berhasil mempelajari jurus THE FINAL GETSUGA TENSHOU. Mereka berdua mencapai kekuatan tertinggi (POWER) saat bisa MENERIMA KEBERADAAN FORCE di dalam diri mereka. Naruto berdamai dengan Dark Naruto. Kurosaki Ichigo berdamai dengan Monster Hollow dalam dirinya. Mereka berdua telah BERDAMAI dengan “DIMENSI FORCE” dalam diri mereka masing-masing.
.
.
Nah sampai di sini saya yakin anda sudah paham sepenuhnya apa itu BERDAMAI DENGAN DIRI SENDIRI. Dan juga mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang kekuatan MENERIMA sebagai GERBANG ke zona POWER. JUST ACCEPT IT !!!. So, mari kita praktekkan bersama. Buka lagi permainan ular tangganya dan mainkan kembali he he he. Sampai jumpa dalam catatan selanjutnya.
.
Tamat.
.
Salam Quantum.
.
ARIF RH
(The Happiness Consultant)
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.