Bagi teman-teman yang sering mampir di status dan postingan saya di wall Facebook saya mungkin sudah tidak asing dengan kata HOLOGRAPHIC SYSTEM atau HOLOGRAFIS. Apa sih Holographic System dan apa hubungannya dengan hakikat kehidupan? Karena ternyata pola di alam semesta itu mirip pola yang ada dalam sebuah sebuah HOLOGRAM. Sederhananya begini. Bila sebuah benda kita pecah-pecah maka secara umum kita namakan pecahan-pecahan itu adalah bagian dari keseluruhan benda tadi saat utuh. Namun dalam kenyataannya tidaklah demikian.
.
Ternyata saat kita mengurai atau memecah-mecah sesuatu itu yang kita temukan sebenarnya bukan bagian. Kita sebenarnya menemukan KESELURUHAN sebagaimana benda utuhnya tadi tapi dalam bentuk yang lebih kecil. Sebagai contoh, jika tubuh manusia ini diurai maka sebenarnya kita bukan menemukan bagian dari manusia. Kita menemukan “manusia-manusia yang berukuran mini” sebagaimana diri manusia utuh. Lho kok bisa? Kata Bruce Lipton, PhD dalam buku The Biology of Belief disebutkan sel-sel dalam tubuh kita sangat cerdas dan kompleks seperti manusia yang berukuran mini. Kita juga akan tercengang tentang holographic system ini dengan mengamati hasil penelitian yang sangat terkenal yang dilakukan Karl Pribram terhadap otak (silahkan search di google Penelitian Karl Pribram).
.
.
Lalu apa konsekuensinya kalau begitu? Ya selaras dengan yang disebutkan dalam buku laris The Secret mengutip tulisan kuno berbunyi : “Seperti itu juga di dalam, seperti itu juga di luar. Seperti itu juga di atas, seperti itu juga di bawah”. Apapun yang kita temukan di alam semesta besar (macrocosmos) maka itu juga akan kita temukan di alam semesta kecil (microcosmos) alias diri kita ini. Jika kita menemukan banyak ruang kosong di alam semesta sana maka pasti demikian pulalah yang kita temukan jika kita mengurai sesuatu apapun juga. Demikian juga sebaliknya.
.
Jika anda mau search di www.youtube.com dan sumber-sumber lain kita bisa melihat bahwa pola jejaring syaraf yang ada di dalam otak kita sangat mirip dengan bentuk-bentuk supercluster di alam semesta. Atau dengan kata lain alam semesta besar itu sebenarnya “otak” yang ukurannya sangat luar biasa besarnya. Dengan demikian alam semesta itu juga memiliki “pikiran dan kesadaran” sebagaimana diri kita. Otak kita semenjak lahir terus mengembang dan jejaring syarafnya bertambah banyak, maka pasti demikian juga dengan otak besar alam semesta raya ini.
.
Sehingga kita bisa memilih cara untuk melakukan eksplorasi. Kita bisa mengkaji diri kita ini melalui pengkajian terhadap alam semesta besar, atau sebaliknya. Kita mengkaji ke dalam diri kita maka kita bisa menyimpulkan bagaimana alam semesta besar itu. Nah praktek-praktek ritual agama dan mistis timur sebenarnya mengajak kita masuk ke dalam alam micro cosmos untuk mengenal alam semesta besar. Sementara sains barat mengajak kita mengenali alam semesta besar sebagai pedoman untuk menguak rahasia yang ada dalam diri kita. Dan saya melihat kedua pendekatan ini saling melengkapi. Bahkan sudah sejak lama mulai berpadu. Barat mulai serius belajar ilmu agama serta mistis ketimuran dan kita juga belajar sains ke barat. Fenomena inilah yang disebut oleh Fritjof Capra dalam bukunya yang berjudul THE TAO OF PHYSIC ; Menyingkap Kesejajaran Fisika Modern dan Mistisme Timur.
.
Lha terus bagaimana hubungan antara konsep holographic system, diri kita dengan alam semesta? Ini bagian aplikatif terpenting yang perlu kita ketahui. Karena sistemnya holografis sebagaimana saya uraikan di atas maka antara diri kita dan alam semesta saling merespon alias timbal balik. Kita bisa mempengaruhi alam semesta demikian pula sebaliknya. Dengan demikian apapun kehidupan yang kita alami adalah kombinasi antara proses rumit dalam jejaring alam semesta ini dengan proses yang ada di dalam pikiran kita. Semakin kita sering menyelami ke dalam diri maka kita semakin memahami bagaimana alam semesta besar ini bekerja. Dan oleh karenanya semakin mudah kita dalam mengontrol nasib kita dan bagaimana menjalani kehidupan ini karena kita tahu “aturan main” yang berlaku dalam kehidupan. Sungguh Maha Pengasih dan Maha Penyayang Sang Pencipta yang telah mendesain alam semesta dan diri kita secara holografis.
.
Sebagai penutup saya akan menuliskan sebuah kalimat yang sangat penting. Kalimat ini adalah password yang saaangat jelas untuk kita. Kalimat itu berbunyi : “Barangsiapa mengenal dirinya, maka dia akan mengenal siapa Tuhannya”.
.
.
Salam Holographic !
ARIF RH
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.