Pemesanan Buku & Kaos

0852-2742-7995

Telp, SMS & WA

Info & Jadwal Training

0821-3699-7197

Telp, SMS & WA

 

Berkelahi Tanpa Saling Menyentuh Secara Fisik – Kisah Di Kost Jalan Kesambi Cirebon Bagian 4 (Tamat)

Lama kelamaan rasa ditekan itu berubah menjadi rasa sakit seperti ditusuk-tusuk jarum kecil dimana-mana. Mulai dari bagian pelipis kanan dan kiri kemudian merembet ke kening lalu ubun-ubun dan akhirnya semua bagian kepala. Saya memegangi kepala saya dan teman-teman di belakang saya tanya, “Kenapa rif?”. “Gak tau ini kepalaku sakit”, jawab saya. Sambil saya menahan rasa sakit tersebut saya coba membaca beberapa ayat Al Qur’an apapun yang saat itu saya ingat namun itu ternyata tidak mengurangi rasa sakitnya sama sekali. Bener-bener seperti adegan film di televisi. Dan ini nyata saya alami. Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan. Teman-teman pun hanya bisa menyaksikan saya yang kesakitan waktu itu.

 .

Dalam kondisi terdesak itu akhirnya saya punya ide coba-coba. Dengan mata terpejam menahan sakit saya membayangkan tubuh Sri terbakar api yang sangat panas. Saya bayangkan detail bagaimana proses pembakaran tersebut. Dan saya kaget karena saya mendengar suara Sri teriak, “Panaaaaaas, panaaaas, panaaaas!!”. Saya buka mata dan saya menyaksikan Sri sedang menggeliat kepanasan persis seperti orang dibakar. Wah wah ini berhasil. Lalu saya bayangkan lehernya saya ikat dengan tali yang sangat kuat lalu saya tarik ke atas sambil tetap membayangkan api membakar. Dan TERJADI!!!. Sri kemudian berteriak, “Sakiiiiiit, sakiiiit, panaaaas, panaaaas”, sambil memegangi lehernya. Padahal saya melakukan itu hanya coba-coba, tanpa mantra dan tidak menyentuh tubuh Sri sama sekali. Ini lah awal mula saya menyadari kekuatan visualisasi pikiran. Menyadari kekuatan mengedit submodality. Dan menyadari bagaimana memanipulasi zona quantum.

 .

Terbakar

.

Karena saya merasa “di atas angin”, saya bilang kepada Sri, “Kamu kapok gak !!!”. Sri berteriak, “Ampuuuun, ampuuuuun, panaaaaas, sakiiiiiit, saya menyerah, saya menyeraah, saya gak lagi-lagi ganggu Sri”. Menanggapi hal tersebut saya katakan, “Baik kalo kamu kapok segera keluar dari tubuh Sri dan bertobatlah untuk tidak menyakiti Sri”. Sri menjawab, “Baik-baik saya pergi sekarang”, dan sebagaimana sebelumnya tiba-tiba tubuh Sri ambruk dari posisi duduknya dan terkulai lemas. Saya beri isyarat kepada teman-teman untuk menghampiri Sri, namun rupanya mereka masih ragu jangan-jangan Sri belum sadar. “Sudah aman”, ujar saya. Mereka semua pun menghampiri Sri.

 .

Sri kembali terbangun dan nanya, “Ini pasti saya kayak tadi lagi yak?”. Beberapa rekan saya menganggukkan kepala sambil menjawab, “Untung ada si Arif”. Wah wah sempat ge-er sekali waktu itu, merasa jadi pahlawan qiqiqiqiqiqiqi. Tapi persoalan belum selesai. Lha kalo dia nanti kumat lagi gimana? Capek juga saya lama-lama. Lalu saya tanya si Sri, “Selama ini kamu berobat kemana saja?”. Sri menjelaskan sudah dibawa ke kiai A, B, C dan seterusnya tapi ya masih gak ngefek. Dengan rasa percaya diri saya katakan, “Kamu percaya sama saya?”. Sri mengangguk. “Oke, saya akan ambil segelas air putih nanti kamu minum”. Sri mengangguk. Kemudian rekan saya turun ke bawah mengambil segelas air putih.

 .

Saya sejenak pindah ke kamar sebelah kamar Sri. Di dalam kamar saya memegang gelas berisi air putih itu, membayangkan Sri sembuh total setelah meminum air tersebut. Saya bayakan beberapa surat pendek yang saya yakini ampuh. Selesai sudah ritual dukun dadakan yang saya lakukan. Hihihihi. Setelah selesai, saya keluar dari kamar tersebut dan masuk kembali ke kamar Sri. Saya berikan air putih tersebut dan Sri meminumnya. Ajaib. Sri tidak kumat lagi. Setahun dan dua tahun kemudian saya berjumpa dengan dia juga sudah tidak kumat lagi. Sembuh total !! Saya juga bingung he he he

 .

Friends. Saya tegaskan di sini bahwa sebenarnya saya TIDAK SAKTI!! Ada beberapa hal penting yang jika ini kita pahami akan menciptakan keajaiban dalam situasi dan kondisi apapun, yaitu :

1. The Power of Kepepet

2. Belief System

3. Imagination or Visualization

4. Modality dan Submodality

5. Quantum

6. Placebo Effect

.

Mari kita sama-sama perdalam lagi pemahaman tentang beberapa hal tersebut di atas. Trims atas atensinya. Mudah-mudahan bisa mengambil hikmah dari apa yang saya sampaikan. Sampai jumpa di note selanjutnya. Tamat.

 .

 .

Salam Terpana dan Terpesona

ARIF RH – The Happiness Consultant

0 Shares

Leave a Reply

Butuh Bantuan? Chat WA Sekarang