Seperti biasa. Di awal saya sampaikan bahwa tulisan ini saya tujukan untuk semuanya. Untuk mereka yang beragama apapun. Bahkan, yang atheis juga boleh baca. Bila saya menggunakan kata-kata yang menyangkut agama islam itu bukan ekslusifitas. Karena saya beragama islam ya yang saya tahu tentang agama ya islam. Sehingga saya bisa memberikan contoh-contoh yang nyata. Dan bagi pembaca yang beragama lain atau yang atheis, silahkan merenungkan contoh-contoh itu dan mencari padanannya dalam kehidupan anda masing-masing. Mari masuk ke pembahasan. Tarik piiiiiir !! Hue he he
.
Memulai pembahasan, saya tanyakan kepada anda sebuah pertanyaan sederhana, APA TUJUAN ADA BERAGAMA? Saya pribadi ketika menayakan pertanyaan ini kepada diri sendiri bingung menjawabnya. Why? Sekarang saya ambil ilustrasi begini. Kalau anda naik bus dari Surabaya jurusan Jakarta lalu saya tanya, MENGAPA ANDA NAIK BUS INI? Tentu anda akan menjawab : “Ya memang saya SEBELUM naik bus ini sudah MENETAPKAN TUJUAN mau ke JAKARTA”. Nah sekarang balik ke soal agama. Kalau saya ibaratkan agama itu adalah bus yang anda naiki, apakah anda sudah menetapkan TUJUAN itu sebelum anda MEMUTUSKAN memilih suatu AGAMA? Saya pribadi bingung karena saya beragama Islam karena orangtua saya. Saya pun merasa tidak pernah MEMUTUSKAN untuk memilih ISLAM, tau-tau udah ada tulisan bahwa saya beragama Islam di data administrasi Sekolah Dasar. So, saya ini ibarat orang naik bus tapi bus yang saya pilih bukan keputusan saya. Ya saya naik bus itu karena yang memilihkan adalah orang lain dan saya tidak menetapkan sebuah arah tujuan. Bagaimana dengan anda? Saya yakin kebanyakan dari anda adalah sebagaimana saya.
.
.
Hal tersebut artinya apa? NAIK BUS ITU sebenarnya TUJUAN atau hanya SARANA untuk MENCAPAI TUJUAN? Kalau memang NAIK BUS itu SARANA saya bertanya sekali, lagi KAPAN ANDA MENETAPKAN TUJUAN ITU? KAPAN ANDA MEMUTUSKAN SECARA SADAR MENGAPA NAIK BUS ITU? Jika pertanyaan-pertanyaan ini tidak terjawab maka yang akan terjadi kedepannya adalah fenomena yang akhir-akhir ini beberapa waktu lalu kita lihat. Apa itu? Tercabiknya kerukunan antar umat beragama. Segerombolan orang yang berteriak-teriak mengatasnamakan Tuhan, merusak dan bahkan membunuh. Bukankah ini fenomena bahawa AGAMA MENJADI SEBUAH TUJUAN? AGAMA TELAH MENJADI TUHAN BARU? Mengapa itu bisa terjadi? Karena keputusan beragama tidak diputuskan secara sadar. Akhirnya NAIK BUS ITU MENJADI TUJUAN!
.
Saudaraku, mari TUHANKAN TUHAN, bukan MENUHANKAN AGAMA. AGAMA itu sarana untuk membentuk pribadi yang menuju KUALITAS SIFAT-SIFAT TUHAN. Jangan biarkan AGAMA menjadi BERHALA BARU yang membelokkan kita dari hakikat kebaikan.
.
So, apapun agama anda saat ini, mari kita tanyakan kembali secara sadar. Apa tujuan anda beragama? Sejak kapan anda memutuskan memilih agama tersebut dan mengapa? Insyaallah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan itu kita akan naik bus secara sadar dan sampai di terminal yang kita rencanakan.
.
.
Salam Persaudaraan
ARIF RH
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.