Pemesanan Buku & Kaos

0852-2742-7995

Telp, SMS & WA

Info & Jadwal Training

0821-3699-7197

Telp, SMS & WA

 

Manunggaling Kawulo Lan Gusti – Bagian 7 (Tamat)

Beberapa kali saya membuat status di facebook tentang DOUBLE SLIT EXPERIMENT (eksperimen dua celah) dari Thomas Young. Why? Karena percobaan itu luar biasa! Percobaan fisika tersebut membuktikan bahwa ada suatu titik dimana si pengamat akan “menjadi satu” dengan elektron yang diamati. Sehingga konsepnya bukan lagi pengamat, melainkan partisipan karena si pengamat ikut terlibat. Dalam keadaan itu perilaku elektron sesuai dengan niat dari pengamatnya. Jadi sebenarnya sangat jelas sekali tentang kebenaran konsep manunggaling kawulo lan gusti. Ada suatu titik dimana akhirnya “yang menyembah” MELEBUR dengan “yang disembah”. Tapi saya ingatkan sekali lagi “yang menyembah” tidak sama dengan “yang disembah”. Dalam konteks double slit experiment dapat saya katakan sang pengamat dan elektron tetap dua hal yang berbeda, tapi “menjadi satu” dalam prosesnya.

 .

quantum_double_slit_photon.

Berkenaan dengan hal di atas, informasi di Al Qur’an tentang TAKDIR akan menjadi membingungkan ketika kita tidak memahami konsep kemanunggalan antara Tuhan dengan makhluk. Dalam Al Qur’an disebutkan bahwa Allah “berkehendak atas segala sesuatu”. Namun di ayat yang lain diinformasikan bahwa “Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum jika kaum itu tidak mengubahnya”. Mana yang benar dari kedua pernyataan itu? Saya tegaskan jawabannya adalah BENAR DUA-DUANYA SEKALIGUS. Karena di sini sebenarnya Allah menginformasikan fenomena yang sama persis dengan DOUBLE SLIT EXPERIMENT itu. Kita adalah obyek sekaligus subyek. Terjadi proses kreasi partisipatif sebagaimana yang terjadi antara si pengamat dengan elektron.

 .

Nah di bagian akhir ini mungkin ada beberapa di antara anda yang kesulitan memahami. Why? Karena konsep dasar isi dari bagian 7 ini mengambil inti dari percobaan fisika Thomas Young. Hal ini membuktikan apa? Bukti bahwa konsep manunggaling kawulo lan gusti itu sangat ilmiah. Sebenarnya konsep manunggaling kawulo lan gusti adalah ilmu fisika quantum versi jaman dulu (jadul) dengan bahasa berbeda. Lha saat ini saja ketika kita membicarakan soal fisika quantum gak semua orang siap bukan? Nah saat itu Syech Siti jenar menjelaskan “fisika quantum” kepada orang-orang yang belajar fisika klasik pun belum pernah, yo jadinya salah kaprah. So, saya harap rekan-rekan juga menyaksikan video di www.youtube.comtentang “double slit experiment” dan “entanglement”. Videonya kartun dan dijelaskan dengan sederhana oleh seorang tokoh kartun bernama DR. QUANTUM. O ya ini linknya http://www.youtube.com/watch?v=DfPeprQ7oGc (ini yang tentang double slit experiment) dan http://www.youtube.com/watch?v=Jh8uZUzuRhk&feature=related (ini yang tentang entanglement)

 .

Nah demikian friends uraian saya tentang konsep manunggaling kawulo lan gusti. Banyak hal yang tidak saya uraikan di sini. Tapi saya berupaya menuangkan inti-intinya. Saya tidak mengklaim bahwa tulisan ini adalah sebuah kebenaran mutlak. Namun saya berharap dari tulisan ini kita tidak lagi menghakimi bahwa konsep manunggaling kawulo lan gusti itu salah. Kita lah yang telah salah memahaminya. Sampai jumpa di catatan berikutnya. Tamat.

 .

 .

Salam Hakikat

ARIF RH

0 Shares

Leave a Reply

Butuh Bantuan? Chat WA Sekarang